Monday, November 01, 2010

KRMI

Saturday, October 30, 2010

PAPERCRAFT

Wednesday, October 27, 2010

MM addicted.. XD



Wednesday, August 11, 2010

ja chigeum shijakhae jogeumsshik tteukeop ke
u duryeowohajima
gwelchyeo nunape jeo taeyangi kileul bichwo
u jeoldae meomchujima
Maria Ave Maria
jeo hwin gureum kkeutddaji nala
Maria Ave Maria
keochin pado ttawin sanggwan eopji

ki jeokeun ireohke nae nunipe gwelcheoisseo
u jeoldae meomchujima
Maria Ave Maria
jeo hwin kureum kkeut ttaji nala
Maria Ave Maria
keochin pado ttahwin sang gwan eopsji
(Maria)

meomchwobeorin shimjangjeoncheka
keotjapeut su eopshi ttwieowa
Maria Ave Maria
cheo hwim kureum kkeutkkaji nala
Maria Ave Maria
keochin pado ttahwin sang gwan eopji
Maria Ave Maria
cheo hwim kureum kkeutkkaji nala
Maria Ave Maria
keochin pado ttahwin sang gwan eopji

Friday, April 30, 2010

Thanks

this is my family's picture..

I'm grateful to be born in this family.. =)
have a father, although he isn't a big boss, but he's trying to work hard, to earn living for his children, so his children's need will be fulfilled.. ;D
have a mother, even though she's busy, but she always have time to cook meals for her children.. mom's cooking is the best.. =d
have two younger brother, even though sometimes they're stubborn and annoying, but they are my brother who love me sincerely and always ready to help me.. XD
we are not rich, but God the Father always fulfill us with everything.. enough food, enough sleep, enough clothing, education, and the foremost is our healthy.. \(n_n)/

sometimes we are not aware and thankful for His blessing that is given to us..
it is because we are always look up..,
try to look down once again, I thing 100% all of us will be grateful..

I am not a blogger who is good in writing, but I just wanted to tell my friends,
how lucky we are today, we can use the internet, reading this blog, or maybe browsing while eating..
there are still a lot of our friends outside who aren't as fortunate as us..
you may try to see the live of children, even infants in one country in Africa.. the have no energy to speak because they have no food to eat, no water to drink.. they just can wait and wait for their death..

so, what you have done today? have you thank God for the blessing that is given to us??
we should think twice when we want to complain to our father about the money that he gave was still not enough,
we should think twice when we want to complained to our mother about her lunch menu that is always the same as yesterday.. :)

Sunday, April 25, 2010

Thank you Mom..

Ketika otak gwa lagi kosong-kosongnya.. bengong, megangin pensil, natap kertas gambar gwa yang masih kosong, tiba-tiba kelewat ide mencari ide lwat browsing di internet..
Then, gwa nemuin artikel menarik di sala satu hasil search w,
Trus gwa copas z ke sini.. tp ada sdikit edit.. soalnya ada sala pengetikann.. huehehe..^^
Btw, thx bt yang share ne crita yo..

Ada pepatah Tionghoa yang mengatakan, ”Kecintaan orang tua tiada batasnya, tetapi kecintaan anak pada orangtua sepanjang tali.” Orang Belanda mengatakan, ”Anak bicara bahasa Ibu” . Ini mempunyai arti yang sama seperti pepatah Tionghoa diatas.

Pada malam itu, Sue bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Sue segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Sue berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu ia berkata “Nona, apakah engkau ingin semangkuk bakmi ?”
“Tetapi, aku tidak membawa uang”, jawab Sue dengan malu-malu.

“Tidak apa-apa. Aku akan mentraktirmu. Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untuk mu”, jawab pemilik kedai tersebut.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi dengan sepiring sayuran. Sue segera makan beberapa suap dan kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa Nak ?” tanya si pemilik kedai.

“Ah, tidak apa-apa. Aku hanya terharu. Bahkan, seorang yang baru aku kenal pun mau memberi aku semangkuk bakmi !” jawab Sue sambil mengeringkan air matanya.

Tetapi,Ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, langsung mengusir aku dari rumah. Ibu mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah. Sebaliknya, engkau, orang yang baru aku kenal ternyata begitu peduli dengan keadaanku. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri,” ujar Sue yang ternyata tidak mampu membendung gejolak isi hatinya.

Setelah mendengar perkataan Sue, pemilik kedai itu tampak menarik nafas panjang dan kemudian berkata, “Nona, mengapa engkau berpikir seperti itu?
Renungkanlah hal ini. Aku hanya memberimu semangkuk bakmi, dan untuk itu engkau pun menjadi sangat terharu. Coba bayangkan, Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu semenjak engkau masih kecil hingga akhirnya beranjak dewasa. Mengapa engkau tidak berterima kasih kepadanya? Malah, engkau bertengkar dengan beliau”.

Sue terhentak mendengar perkataan tadi. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut ? Untuk semangkuk bakmi dari seseorang yang baru aku kenal,aku begitu berterima kasih. Tetapi kepada Ibuku yang telah memasak selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan, hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengan Ibu”, renung Sue dalam hati.

Sue pun segera menghabiskan bakmi tersebut dengan cepat. Lalu, ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus dia ucapkan kepada Ibunya. Akhirnya ia
memutuskan untuk mengatakan, “Ibu, aku minta maaf, aku tahu bahwa aku memang bersalah. Maafkan aku.”

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ternyata sang Ibu telah mencari Sue ke semua tempat. Ketika ia bertemu dengan Sue, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah: “Sue,cepatlah masuk."
"Ibu telah menyiapkan makan malam. Segeralah kamu makan makanan itu, akan menjadi jika kamu tidak memakannya sekarang”, ujar sang Ibu sambil tersenyum.

Pada saat itu, Sue tidak dapat menahan air matanya dan ia pun menangis sekuat-kuatnya di pangkuan sang Ibu. “Ibu, maafkan aku.” kata Sue sambil terisak.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk sebuah pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.
Tetapi, kepada orang yang sangat dekat kepada kita, khususnya orangtua kita, kita harus ingat bahwa kita hendaknya berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

Renungan :
Kita tidak boleh melupakan jasa orangtua kita. Sering kali kita menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses alami. Tetapi, kasih dan kepedulian orangtua kita adalah sebuah hadiah paling berharga yang diberikan kepada kita sejak kita lahir. Mereka membesarkan kita tanpa
mengharapkan balasan dari kita. Renungkan dan pikirkanlah mengenai hal ini.
Apakah kita sudah menghargai pengorbanan tanpa syarat dari orangtua kita ?

LENTERA
Keemosian yang membahana terlebih kepada orangtua, tak ada guna dan bahkan bisa berakibat fatal. Penyesalan tiada artinya, akibat dari keputusan yang diambil dari balutan rasa emosi. Orangtua ataupun keluarga adalah bagian dari jiwa yang tak mungkin kita rela untuk menyakiti mereka. Cintai dan curahkan kasih dan sayang untuk mereka, seperti kita takkan bertemu mereka esok.

By :
Free Blog Templates